
Aktivitas olahraga tidak hanya bermanfaat untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar. Melainkan juga dapat meningkatkan suasana hati. Namun, masih banyak mitos dan fakta tentang olahraga yang seringkali menyesatkan. Mengakibatkan sebagian orang mengurungkan niatnya bahkan malas untuk berolahraga.
Akan tetapi, pada artikel kali ini kita akan mengupas berbagai mitos populer tentang olahraga dan mengungkapkan fakta di baliknya. Dengan memahami informasi ini, Anda bisa menjalani rutinitas olahraga yang lebih efektif dan aman.
Baca Juga: Wabah HMPV China Merebak, Kemenkes RI Minta Masyarakat Tetap Tenang
Mitos dan Fakta Seputar Olahraga
1. Nyeri Setelah Olahraga Menandakan Otot Sedang Terbentuk
Banyak orang yang menganggap nyeri setelah berolahraga merupakan pertanda bahwasanya otot sedang terbentuk. Faktanya, nyeri ini biasanya terjadi akibat pecahnya serat otot yang jarang digunakan, atau kaku. Proses pemulihan otot akan mengakibatkan otot menjadi lebih besar dan kuat. Namun, jika rasa nyeri berlangsung lama atau semakin parah, ini bisa menjadi tanda bahwa teknik olahraga Anda salah atau bahkan terjadi cedera seperti Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS).
Apabila Anda mengalami nyeri yang berkepanjangan, segera hentikan aktivitas olahraga tersebut agar tidak mengalami cedera. Sebaliknya, Anda bisa mencoba jenis olahraga lain. Pastikan juga Anda menggunakan teknik yang benar agar terhindari dari cedera.
2. Semakin Lama Berolahraga, Semakin Baik
Durasi olahraga yang panjang tidak selalu berarti lebih baik. Melakukan aerobic dengan intensitas sedang hingga berat selama 30 menit, 5 hari dalam 1 minggu sudah cukup meningkatkan kebugaran tubuh. Pernyataan ini dikeluarkan oleh WHO yang merupakan Organisasi Kesehatan Dunia.
Dari pernyataan WHO tersebut dapat disimpulkan bahwasanya konsistensi lebih penting daripada waktu durasi yang lama. Olahraga yang terlalu lama justru dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan, sehingga mengurangi efektivitas latihan, dan meningkatkan risiko cedera. Oleh karena itu, fokuslah pada kualitas olahraga dan pastikan bahwasahnya tubuh mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
Baca Juga: 7 Cara Diet Alami Anti Ribet
3. Berkeringat Banyak Berarti Berat Badan Turun Lebih Cepat
Mitos olahraga berikutnya ialah dengan mengeluarkan banyak keringat, maka semakin cepat juga berat badan kita akan turun. Padahal, keringat adalah mekanisme tubuh untuk mengatur suhu, bukan indikator pembakaran lemak. Penurunan berat badan yang terlihat setelah berkeringat biasanya hanya berupa cairan tubuh yang hilang sementara, bukan lemak di dalam tubuh kita.
Untuk menurunkan berat badan secara efektif, fokuslah pada kombinasi antara pola makan sehat yang diimbangi dengan olahraga secara teratur. Jangan terjebak pada metode seperti mengenakan pakaian tebal atau jas hujan saat berolahraga.
4. Sit-Up Adalah Solusi untuk Perut Rata
Sit-up seringkali dianggap sebagai latihan utama mengecilkan perut buncit. Namun tahukah Anda? Gerakan sit-up ini sebenarnya lebih bertujuan untuk memperkuat dan membentuk otot perut. Bukan membakar lemak di area tersebut. Adapun untuk mengurangi lemak perut, olahraga kardio seperti berlari, lompat tali, atau bermain basket lebih efektif.
Kombinasikan olahraga kardio dengan gerakan yag menargetkan otot perut. Sepertihalnya side plank, swing kettle pose, atau cross crunch. Dengan berbagai pendekatan ini, Anda bisa mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Baca Juga: Mengenal Diet Keto, Cara Menjalaninya, Manfaat, dan Resikonya
5. Olahraga Lari Merusak Lutut
Berlari sering dianggap buruk untuk lutut karena terlalu memberikan tekanan berlebih. Akan tetapi, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Human Movement Science menunjukkan bahwasanya lari justru dapat meningkatkan massa otot kaki dan kepadatan tulang, selama lutut Anda dalam kondisi normal dan berat badan ideal.
Untuk mengurangi risiko cedera, sangat penting untuk melakukan latihan kekuatan (strength training) guna meningkatkan fleksibilitas dan juga kekuatan otot. Dengan melakukan teknik yang benar dan kondisi tubuh yang baik, melakukan olahraga lari ini tidak akan merusak lutut Anda.
6. Tidak Boleh Makan Selama Dua Jam Setelah Olahraga
Mitos ini seringkali membuat orang menunda makan setelah berolahraga. Padahal, tubuh membutuhkan nutrisi segera setelah olahraga untuk mempercepat pemulihan dan mengatasi kelelahan otot. Hal ini dikarenakan saat menunda makan terlalu lama dapat memperlambat pemulihan dan memicu makan berlebihan.
Justru disarankan untuk mengonsumsi makanan ringan yang mengandung karbohidrat dan protein dalam waktu 30 menit hingga 1 jam setelah olahraga. Contohnya adalah sayur dan buah – buahan, roti gandum, dan juga yoghurt.
7. Olahraga Setiap Hari Membuat Berat Badan Turun Lebih Cepat
Berolahraga setiap hari tanpa istirahat tidak selalu membawa hasil yang baik. Sebaliknya, hal ini dapat menyebabkan kelelahan, peningkatan nafsu makan, gangguan tidur, dan bahkan menghambat proses ovulasi pada wanita. Dikarenakan tubuh juga membutuhkan waktu tersendiri untuk stirahat, memulihkan diri dan membangun otot.
Idealnya, sisihkan setidaknya satu hari dalam seminggu untuk beristirahat dari olahraga. Dengan cara ini, tubuh Anda dapat pulih sepenuhnya dan hasil olahraga menjadi lebih optimal.
Baca Juga: Minuman Pereda Sakit Tenggorokan Saat Musim Hujan
8. Latihan Angkat Beban Membuat Perempuan Berotot Besar
Banyak kaum hawa yang mengkhawatirkan penambahan otot menjadi besar ketika mereka berolahraga angkat beban. Padahal faktanya, tubuh perempuan memiliki kadar hormon testosteron yang jauh lebih rendah dibandingkan pria, sehingga sulit bagi mereka untuk membentuk otot besar hanya dengan latihan angkat beban.
Latihan angkat beban sebenarnya sangat bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot, memperbaiki postur tubuh, dan membantu pembakaran kalori. Jadi, tidak perlu takut mencoba latihan ini, karena manfaatnya jauh lebih besar daripada risikonya.
9. Olahraga Saja Cukup untuk Menurunkan Berat Badan
Mitos selanjutnya ialah melakukan olahraga saja cukup untuk menurunkan berat badan. Padahal tidak seperti itu faktanya. Penurunan berat badan yang efektif memerlukan keseimbangan antara kalori yang masuk dan kalori yang dibakar. Jika pola makan tidak terkontrol, hasil olahraga Anda bisa sia-sia.
Untuk mencapai berat badan yang ideal, Anda bisa mengkombinaskan olahraga dengan menerapkan pola makan sehat. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung protein, serat, dan lemak sehat. Kurangi juga makanan yang berlemak dan juga tinggi gula. Selain itu, jangan lupa untuk minum air putih yang cukup agar metabolisme tubuh tetap terjaga.
Baca Juga: 7 Kebiasaan Baik Penunjang Hidup Sehat
Kini, tersedia air minum kemasan yang tidak hanya menyehatkan melainkan juga mengandung keberkahan khataman Al-Qur’an. Kh-Q hadir sebagai air minum kemasan yang selama proses produksinya berlangsung dibacakan khataman Al-Qur’an 30 juz di depan tandon penyimpanan airnya. Beragam varian Kh-Q bisa Anda pilih. Mulai dari gelas ukuran 120 ml, dan 220 ml, ukuran botol 330 ml, 600 ml, dan 1500 ml, juga ukuran galon 19 liter.
Dengan memahami mitos dan fakta seputar olahraga adalah langkah penting untuk menjalani gaya hidup sehat dengan benar. Dengan menghindari kesalahpahaman tentang olahraga, Anda bisa menikmati manfaatnya secara optimal tanpa risiko cedera atau efek negatif lainnya. Jadi, mari mulai olahraga dengan bijak dan nikmati prosesnya!
Baca Juga: Terapi Air Doa untuk Orang Sakit Menggunakan Air Minum Kh-Q
- January 14, 2025
- Hidup Sehat Kh-Q